July 24, 2019
Suara dengungan di Taos, Amerika Serikat
Bumi menghasilkan bunyi-bunyi yang misterius. Itu adalah fakta. Tetapi, belum ada penjelasan detail soal dari mana suara itu bersumber. Itu bisa terjadi di darat dan langit.
Suara yang paling misterius di udara disebut dengan hum. Menurut laporan Live Science, hum pertama kali dilaporkan pada awal 1990-an di sebuah kota bernama Taos di New Mexico, Amerika Serikat.
Kota Taos memiliki sebuah komunitas seni yang kecil dan sederhana, dan yang paling menarik dari kota ini adalah misteri yang belum terungkap hingga kini: dengungan yang berasal dari langit.
Dengungan ini kemudian disebut Hum Taos.
Joe Mullins, seorang profesor emeritus teknik di University of New Mexico, melakukan penelitian terhadap hum di Taos. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap penduduk di sana, sekitar 2 persen dari populasi mengaku pernah mendengar dan mendeteksi Hum Taos.
Mullins kemudian memasang peralatan pendeteksi suara sensitif du rumah beberapa "pendengar hum" untuk mengukur suara dan getaran. Tapi, setelah pengujian dilakukan, alat pendeteksi tidak mendeteksi suara yang telah diceritakan penduduk.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa tidak ada satu pun Hum Taos yang dapat diidentifikasi. Tetapi, ada beberapa hal penting yang dilaporkan warga: beberapa menggambarkan suara itu seperti desir, dengung, atau dengungan.
Kebingungan kemudian muncul karena tidak semua orang mendengar hal itu. Muncul spekulasi bahwa mereka mungkin telah melaporkan pengalaman subjektif ketimbang suara yang subjektif.
TERPECAHKAN
Saat itu tahun 1993, ketika masyarakat Taos pertama kali mendengar suara dengungan berfrekuensi rendah yang cukup mengganggu telinga mereka. Awalnya mereka kira itu hanya dengungan suara lebah. Ada juga yang mengira itu hanya deru dari kendaraan.
Orang-orang yang tinggal terus mendengar suara dengungan itu secara rutin sampai bertahun-tahun setelahnya. Nggak hanya warga lokal kota kecil di New Mexico tersebut yang mendengarnya, turis-turis pun mengaku mendengar suara yang sama.
Setelah bertahun-tahun jadi misteri, secercah jawaban pun mulai datang. Ternyata eh ternyata, suara itu disebabkan oleh gelombang laut yang berbenturan dengan dasar samudera. Penjelasan mengenai fenomena itu dimuat dalam jurnal yang dirilis 14 Januari 2015. Jurnal itu berjudul Bagaimana Gelombang Laut Mengguncang Bumi: Dua Mekanisme Menjelaskan Mikroseisme dengan Periode 3 hingga 300 Detik.
====
Batu berjalan di Taman Nasional Death Valley
Ada fenomena aneh di Taman Nasional Lembah Maut, Amerika Serikat. Batu berukuran bola sepak bergerak sendiri dan meninggalkan jejak di lumpur. Muncul beragam spekulasi. Apa yang membuat batu-batu di kawasan tersebut seolah 'hidup'?
Kawasan tersebut dikenal dengan sebutan Racetrack Playa. Lokasinya berupa danau kering. Saat musim basah, tanah menjadi lumpur. Sebaliknya saat musim kering, tanah retak-retak.
Terletak di California, AS, Racetrack Playa merupakan salah satu tempat dengan cuaca ekstrem: kering, badai, dan salju. Karena itu, tak ada tanaman dapat hidup.
Racetrack Playa menarik perhatian setelah batu-batu berjalan sendiri. Ada yang bergerak ratusan meter seperti terlihat di foto, ada yang sampai 1 kilometer.
Situs NASA menulis fenomena batu berjalan jadi sorotan sejak 1940-an. Para pakar turun tangan, mulai dari ahli geologi hingga angkasa luar. Selama misteri belum terungkap, muncul spekulasi soal magnet besar di bawah lembah. Juga 'ulah' alien memindahkan batu dari satu titik ke titik lain.
Benarkah ada magnet besar yang bisa menggerakkan batu seberat 300 kilogram? Kalau iya, kenapa batu berjalan zigzag? Kenapa tak mengumpul? Investigasi membuktikan, tidak ada magnet di bawah lembah. Spekulasi ini pupus.
Mungkinkah angin yang menyebabkan batu bergeser? Kalau iya, kenapa melaju zigzag? Mungkinkah badai penyebabnya sehingga batu terpencar.
Beragam penelitian dan uji coba dilakukan. Hasilnya, kecepatan angin dan badai di kawasan tersebut tak mungkin menggerakkan batu.
Nah, karena faktor-faktor alam tak mendukung spekulasi, muncul dugaan batu-batu tersebut dipindahkan alien. Tentu saja, ini tak menjawab misteri. Sebab, tidak ada jejak alien atau bahkan orang di kawasan tersebut.
Puluhan tahun kemudian, dalam artikel BBC 'World Most Bizarre Natural Phenomena' pada 1 Agustus 2016 dan dikutip detikcom, Kamis (13/4/2017), misteri batu berjalan sendiri terungkap. Jawabannya terletak cuaca.
Pada musim dingin, sungai jadi es. Seperti mendapat seluncuran, batu bergerak saat es mencair. Itulah sebabnya, batu dengan berat berbeda, berjalan zigzag mengikuti seluncuran. Nah saat es mencair, tanah menjadi lumpur. Alhasil gerakan batu meninggalkan track atau lintasan di tanah.
Kalau terjadi di Indonesia, sebelum misteri terungkap, kira-kira apa spekulasi yang muncul tentang fenomena ini ya?
TERPECAHKAN
Hal-hal berbau mistis sering dianggap jadi dalang di balik benda yang bergerak sendiri. Nggak terkecuali batu yang ada di Death Valley National Park, Amerika Serikat. Batu yang bisa bergerak sendiri dan meninggalkan jejak itu sempat jadi buah bibir masyarakat di Negeri Paman Sam lho.
Misteri itu pun akhirnya terungkap di awal tahun 2014. Kala itu tanah di sekitar Death Valley National Park terendam oleh air yang kemudian membeku jadi es. Saat es kembali mencair, batu yang ada di atasnya pun bergerak dan meninggalkan jejak di tanah.
Jadi batu itu bukan bergerak gara-gara alien atau ruh leluhur, melainkan karena pengaruh alam. Sesederhana itu.
====
Kapal hantu Mary Celeste
Beberapa kapal tampaknya memang tertimpa nasib buruk.
Kapal Amazon diresmikan pada tahun 1861 di Spencer Island, Nova Scotia. Ketika baru 48 jam memimpin kapal itu, nakhoda kapal tiba-tiba meninggal.
Dalam perjalanan perdananya, Amazon menabrak sebuah jala penangkap ikan yang meninggalkan goresan dalam di lambung kapal.
Ketika direparasi, kapal itu mengalami kebakaran mendadak di atas kapal.
Tidak lama kemudian, ketika penyeberangannya yang ketiga di samudera Atlantik, Amazon bertabrakan dengan kapal lain.
Akhirnya, pada tahun 1867, kapal itu karam di pantai Newfoundland dan ditinggalkan begitu saja.
Namun, kapal itu untuk kali terakhir beradu dengan nasib. Kapal itu diangkat keluar dan direparasi sebuah perusahaan Amerika yang kemudian berlayar ke selatan untuk dijual.
Kapal itu dibeli pada tahun 1872 oleh Kapten Benjamin S. Briggs yang memasangkan layar dan berlayar menuju kepulauan Mediterania bersama keluarganya, hanya sekarang namanya itu berganti menjadi Mary Celeste!
Pada 3 Desember 1872, awak kapal Dei Gratia, yang berlayar dari New York menuju Gibraltar, menemukan kapal Mary Celeste mengapung tanpa awak di sekitar 600 mil bagian barat Portugal.
Kapal itu dalam kondisi baik. Layarnya sudah terpasang dengan kargo berupa 1.700 barel minuman beralkohol yang tak tersentuh (kecuali satu barel yang telah dibuka), sarapan pagi yang kelihatannya ditinggalkan separuh jalan, dan seluruh harta milik awak kapal masih ada di sana.
Namun, kapten Benyamin S. Briggs, isterinya, putrinya, dan awak kapal yang terdiri dari tujuh orang menghilang begitu saja.
Beberapa versi kisah itu menuturkan, sekoci penyelamat kapal hilang, sementara yang lain mengatakan sekoci itu masih ada.
Semua yang hilang berupa kronometer kapal, sextant kapal, dan dokumen barang.
Tidak ada tanda terjadinya perkelahian, kekerasan, badai topan, atau jenis gangguan lainnya.
Catatan terakhir dalam buku log kapal ditulis pada tanggal 24 November dan tidak ada petunjuk tentang adanya masalah.
Jika kapal itu ditinggalkan awaknya segera setelah berangkat, berarti Mary Celeste telah terapung-apung selama satu setengah minggu.
Namun menurut awak kapal Dei Gratia, hal itu tidak mungkin mengingat posisi kapal dan cara berlayar telah ditentukan.
Seseorang atau sesuatu harus bekerja di kapal itu selama paling tidak beberapa hari setelah penulisan buku log terakhir kalinya.
Nasib para awak kapal Mary Celeste tetap tinggal misteri.
Sampai kini.
TERPECAHKAN
Kenapa Mary Celeste dijuluki kapal hantu? Karena pada saat ia ditemukan di tahun 1872, kapal itu terombang-ambing di tengah lautan, di atasnya nggak terlihat ada satu pun awak kapal. Ke mana perginya para awak Mary Celeste? Nggak ada satu pun yang tahu.
Tapi sebelum kita terjerumus ke dalam penjelasan mistis, mari kita dengar dulu penjelasan ilmiah dari sang pemilik kapal, James Winchester, yang kemudian disempurnakan lagi oleh Eigel Weise.
Winchester berpendapat 1700 barel alkohol yang dibawa Mary Celeste terbuat dari oak merah yang berpori-pori besar dan rawan bocor. Jika bocor, uap alkohol akan muncul dan ledakan pun mudah untuk terjadi. Penjelasan dari Winchester itu sudah dibuktikan oleh ilmuwan Jerman Eigel Weise lewat sebuah percobaan.
Saat timbul uap alkohol itulah mungkin kapten kapal merasa takut akan ledakan, sehingga ia dan anak buahnya meninggalkan kapal secara terburu-buru.
Misteri Di Dunia Yang Sudah Di Temukan Jawabannya
0 Comments
Suara dengungan di Taos, Amerika Serikat
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh099zYFQh6tFWSbRKfiJIsdrHVLaWaALI-Z9pqvtBIm5eSg7VN0EROQx26DEqbX99WaiCx63WBDEue8OXcAse-JoMy_l3bMMXIePeB1M5ObEAW1UnNXiiJi5SePiJxxQsmDtcJ6q1Cw3M/s400/All+About+Unik+small.png)
Suara yang paling misterius di udara disebut dengan hum. Menurut laporan Live Science, hum pertama kali dilaporkan pada awal 1990-an di sebuah kota bernama Taos di New Mexico, Amerika Serikat.
Kota Taos memiliki sebuah komunitas seni yang kecil dan sederhana, dan yang paling menarik dari kota ini adalah misteri yang belum terungkap hingga kini: dengungan yang berasal dari langit.
Dengungan ini kemudian disebut Hum Taos.
Joe Mullins, seorang profesor emeritus teknik di University of New Mexico, melakukan penelitian terhadap hum di Taos. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap penduduk di sana, sekitar 2 persen dari populasi mengaku pernah mendengar dan mendeteksi Hum Taos.
Mullins kemudian memasang peralatan pendeteksi suara sensitif du rumah beberapa "pendengar hum" untuk mengukur suara dan getaran. Tapi, setelah pengujian dilakukan, alat pendeteksi tidak mendeteksi suara yang telah diceritakan penduduk.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa tidak ada satu pun Hum Taos yang dapat diidentifikasi. Tetapi, ada beberapa hal penting yang dilaporkan warga: beberapa menggambarkan suara itu seperti desir, dengung, atau dengungan.
Kebingungan kemudian muncul karena tidak semua orang mendengar hal itu. Muncul spekulasi bahwa mereka mungkin telah melaporkan pengalaman subjektif ketimbang suara yang subjektif.
TERPECAHKAN
Saat itu tahun 1993, ketika masyarakat Taos pertama kali mendengar suara dengungan berfrekuensi rendah yang cukup mengganggu telinga mereka. Awalnya mereka kira itu hanya dengungan suara lebah. Ada juga yang mengira itu hanya deru dari kendaraan.
Orang-orang yang tinggal terus mendengar suara dengungan itu secara rutin sampai bertahun-tahun setelahnya. Nggak hanya warga lokal kota kecil di New Mexico tersebut yang mendengarnya, turis-turis pun mengaku mendengar suara yang sama.
Setelah bertahun-tahun jadi misteri, secercah jawaban pun mulai datang. Ternyata eh ternyata, suara itu disebabkan oleh gelombang laut yang berbenturan dengan dasar samudera. Penjelasan mengenai fenomena itu dimuat dalam jurnal yang dirilis 14 Januari 2015. Jurnal itu berjudul Bagaimana Gelombang Laut Mengguncang Bumi: Dua Mekanisme Menjelaskan Mikroseisme dengan Periode 3 hingga 300 Detik.
====
Batu berjalan di Taman Nasional Death Valley
Ada fenomena aneh di Taman Nasional Lembah Maut, Amerika Serikat. Batu berukuran bola sepak bergerak sendiri dan meninggalkan jejak di lumpur. Muncul beragam spekulasi. Apa yang membuat batu-batu di kawasan tersebut seolah 'hidup'?
Kawasan tersebut dikenal dengan sebutan Racetrack Playa. Lokasinya berupa danau kering. Saat musim basah, tanah menjadi lumpur. Sebaliknya saat musim kering, tanah retak-retak.
Terletak di California, AS, Racetrack Playa merupakan salah satu tempat dengan cuaca ekstrem: kering, badai, dan salju. Karena itu, tak ada tanaman dapat hidup.
Racetrack Playa menarik perhatian setelah batu-batu berjalan sendiri. Ada yang bergerak ratusan meter seperti terlihat di foto, ada yang sampai 1 kilometer.
Situs NASA menulis fenomena batu berjalan jadi sorotan sejak 1940-an. Para pakar turun tangan, mulai dari ahli geologi hingga angkasa luar. Selama misteri belum terungkap, muncul spekulasi soal magnet besar di bawah lembah. Juga 'ulah' alien memindahkan batu dari satu titik ke titik lain.
Benarkah ada magnet besar yang bisa menggerakkan batu seberat 300 kilogram? Kalau iya, kenapa batu berjalan zigzag? Kenapa tak mengumpul? Investigasi membuktikan, tidak ada magnet di bawah lembah. Spekulasi ini pupus.
Mungkinkah angin yang menyebabkan batu bergeser? Kalau iya, kenapa melaju zigzag? Mungkinkah badai penyebabnya sehingga batu terpencar.
Beragam penelitian dan uji coba dilakukan. Hasilnya, kecepatan angin dan badai di kawasan tersebut tak mungkin menggerakkan batu.
Nah, karena faktor-faktor alam tak mendukung spekulasi, muncul dugaan batu-batu tersebut dipindahkan alien. Tentu saja, ini tak menjawab misteri. Sebab, tidak ada jejak alien atau bahkan orang di kawasan tersebut.
Puluhan tahun kemudian, dalam artikel BBC 'World Most Bizarre Natural Phenomena' pada 1 Agustus 2016 dan dikutip detikcom, Kamis (13/4/2017), misteri batu berjalan sendiri terungkap. Jawabannya terletak cuaca.
Pada musim dingin, sungai jadi es. Seperti mendapat seluncuran, batu bergerak saat es mencair. Itulah sebabnya, batu dengan berat berbeda, berjalan zigzag mengikuti seluncuran. Nah saat es mencair, tanah menjadi lumpur. Alhasil gerakan batu meninggalkan track atau lintasan di tanah.
Kalau terjadi di Indonesia, sebelum misteri terungkap, kira-kira apa spekulasi yang muncul tentang fenomena ini ya?
TERPECAHKAN
Hal-hal berbau mistis sering dianggap jadi dalang di balik benda yang bergerak sendiri. Nggak terkecuali batu yang ada di Death Valley National Park, Amerika Serikat. Batu yang bisa bergerak sendiri dan meninggalkan jejak itu sempat jadi buah bibir masyarakat di Negeri Paman Sam lho.
Misteri itu pun akhirnya terungkap di awal tahun 2014. Kala itu tanah di sekitar Death Valley National Park terendam oleh air yang kemudian membeku jadi es. Saat es kembali mencair, batu yang ada di atasnya pun bergerak dan meninggalkan jejak di tanah.
Jadi batu itu bukan bergerak gara-gara alien atau ruh leluhur, melainkan karena pengaruh alam. Sesederhana itu.
====
Kapal hantu Mary Celeste
Beberapa kapal tampaknya memang tertimpa nasib buruk.
Kapal Amazon diresmikan pada tahun 1861 di Spencer Island, Nova Scotia. Ketika baru 48 jam memimpin kapal itu, nakhoda kapal tiba-tiba meninggal.
Dalam perjalanan perdananya, Amazon menabrak sebuah jala penangkap ikan yang meninggalkan goresan dalam di lambung kapal.
Ketika direparasi, kapal itu mengalami kebakaran mendadak di atas kapal.
Tidak lama kemudian, ketika penyeberangannya yang ketiga di samudera Atlantik, Amazon bertabrakan dengan kapal lain.
Akhirnya, pada tahun 1867, kapal itu karam di pantai Newfoundland dan ditinggalkan begitu saja.
Namun, kapal itu untuk kali terakhir beradu dengan nasib. Kapal itu diangkat keluar dan direparasi sebuah perusahaan Amerika yang kemudian berlayar ke selatan untuk dijual.
Kapal itu dibeli pada tahun 1872 oleh Kapten Benjamin S. Briggs yang memasangkan layar dan berlayar menuju kepulauan Mediterania bersama keluarganya, hanya sekarang namanya itu berganti menjadi Mary Celeste!
Pada 3 Desember 1872, awak kapal Dei Gratia, yang berlayar dari New York menuju Gibraltar, menemukan kapal Mary Celeste mengapung tanpa awak di sekitar 600 mil bagian barat Portugal.
Kapal itu dalam kondisi baik. Layarnya sudah terpasang dengan kargo berupa 1.700 barel minuman beralkohol yang tak tersentuh (kecuali satu barel yang telah dibuka), sarapan pagi yang kelihatannya ditinggalkan separuh jalan, dan seluruh harta milik awak kapal masih ada di sana.
Namun, kapten Benyamin S. Briggs, isterinya, putrinya, dan awak kapal yang terdiri dari tujuh orang menghilang begitu saja.
Beberapa versi kisah itu menuturkan, sekoci penyelamat kapal hilang, sementara yang lain mengatakan sekoci itu masih ada.
Semua yang hilang berupa kronometer kapal, sextant kapal, dan dokumen barang.
Tidak ada tanda terjadinya perkelahian, kekerasan, badai topan, atau jenis gangguan lainnya.
Catatan terakhir dalam buku log kapal ditulis pada tanggal 24 November dan tidak ada petunjuk tentang adanya masalah.
Jika kapal itu ditinggalkan awaknya segera setelah berangkat, berarti Mary Celeste telah terapung-apung selama satu setengah minggu.
Namun menurut awak kapal Dei Gratia, hal itu tidak mungkin mengingat posisi kapal dan cara berlayar telah ditentukan.
Seseorang atau sesuatu harus bekerja di kapal itu selama paling tidak beberapa hari setelah penulisan buku log terakhir kalinya.
Nasib para awak kapal Mary Celeste tetap tinggal misteri.
Sampai kini.
TERPECAHKAN
Kenapa Mary Celeste dijuluki kapal hantu? Karena pada saat ia ditemukan di tahun 1872, kapal itu terombang-ambing di tengah lautan, di atasnya nggak terlihat ada satu pun awak kapal. Ke mana perginya para awak Mary Celeste? Nggak ada satu pun yang tahu.
Tapi sebelum kita terjerumus ke dalam penjelasan mistis, mari kita dengar dulu penjelasan ilmiah dari sang pemilik kapal, James Winchester, yang kemudian disempurnakan lagi oleh Eigel Weise.
Winchester berpendapat 1700 barel alkohol yang dibawa Mary Celeste terbuat dari oak merah yang berpori-pori besar dan rawan bocor. Jika bocor, uap alkohol akan muncul dan ledakan pun mudah untuk terjadi. Penjelasan dari Winchester itu sudah dibuktikan oleh ilmuwan Jerman Eigel Weise lewat sebuah percobaan.
Saat timbul uap alkohol itulah mungkin kapten kapal merasa takut akan ledakan, sehingga ia dan anak buahnya meninggalkan kapal secara terburu-buru.